Sabtu, 29 Juni 2013

Janda Miskin Sebatang Kara di Banyumas Tak Dapat BLSM

Warkem hidup sebatang kara di rumah kecil berlantai tanah.

Kamis, 27 Juni 2013, 17:24 Aries Setiawan, Robbi (Cilacap-Banyumas)
Warkem, janda tua yang miskin tak dapat dana BLSM
Warkem, janda tua yang miskin tak dapat dana BLSM (Robbi Sofwan Amin/VIVAnews)
Upaya pemerintah untuk memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada warga miskin yang terdampak akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tampaknya tidak berjalan mulus, setidaknya di Desa Rempoah ini.

Warkem, seorang janda tua miskin yang hidup sebatang kara di sesa yang masuk Kecamatan Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah, itu justru tidak mendapatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang diperuntukkan bagi warga miskin.

Warkem tinggal di rumah kecil berlantai tanah yang hanya disekat dua bagian yaitu, dapur dan tempat tidur. Setiap hari, Warkem hanya beraktivitas di dalam ruangan multifungsi, dapur sekaligus menjadi ruang tamu dan tempat menyimpan berbagai macam perabotan.

Untuk memasak, Warkem menggunakan tungku kayu bakar. Di samping tungku berserakan kayu bakar dan daun kelapa yang sudah kering untuk menghidupkan api.
Saat VIVAnews berkunjung, Kamis 27 Juni 2013, Warkem tengah memasak air. Dia sedang bersiap menyantap nasi putih dingin tanpa lauk. "Saya tidak dapat (BLSM), tidak terdaftar," begitu kata dia.

Sementara itu, Sutarso, tetangga Warkem mengaku telah menerima kiriman KPS yang dikirim pemerintah. Sutarso yang kondisi ekonominya jauh lebih baik dibandingkan Warkem juga mengaku heran.

"Mengapa Ibu Warkem yang dulu mendapatkan BLT, sekarang tidak mendapatkan KPS," tuturnya.

Selain Warkem, masih ada sejumlah warga miskin lain yang tidak mendapatkan KPS. Pemerintah desa mengaku tidak tahu menahu tentang program ini. Pemerintah desa menyatakan bahwa program KPS langsung dari pemerintah pusat.

Pengusaha Sukses Malah Dapat

Sementara itu, pengusaha sukses di Palembang, Sumatera Selatan jutsru mendapat Kartu Perlindungan Sosial (KPS), yang merupakan kartu untuk mengambil dana BLSM. Tasman (35 tahun) mengaku heran, ketika diberikan kartu untuk mengambil dana BLSM.

"Saya juga tidak tahu dapat kartu bantuan ini. Sebab, ketua RT memanggil saya dan langsung memberikan kartu ini," kata Tasman saat ditemui VIVAnews di kediamannya.

Selain sebagai pengusaha kulit ular, Tasman juga memiliki banyak rumah kontrakan dan usaha lain. Dia juga memiliki mobil pribadi, Toyota Avanza. [Baca selengkapnya di tautan ini]

Program BLSM merupakan kompensasi kepada warga miskin terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. Pemerintah menganggarkan Rp9,3 triliun sebagai dana kompensasi bagi 15,5 juta keluarga miskin. Masing-masing Kepala Keluarga (KK) akan menerima Rp150 ribu per bulan selama empat bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar